Sabtu, 29 Oktober 2016

Ekonomi dan Budaya (Perbaikan Tugas 1)


DAMPAK NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AS BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA.
Sebagai negara yang mengandalkan impor bahan pangan antara lain beras dan gula, anjloknya nilai tukar akan berimbas pada kenaikan harga bahan pokok. Yang mengakibatkan rakyat miskin yang hanya makan nasi dengan lauk tempe saja, akan merasakan dampak merosotnya nilai mata uang. Karena berasnya impor, bahan tempe yaitu kedelai juga impor, bawangnya impor. Melemahnya mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat juga menimbulkan dampak sepiral ke berbagai sektor terutama yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat luas. contoh dampak ada pada:  http://www.kompasiana.com/musniumar/10-dampak-negatif-pada-masyarakat-melemahnya-rupiah_55f21cf34df9fd7e0e532e94
Pemerintah diminta untuk antisipasi terhadap anjloknya nilai tukar rupiah.
Pemerintah diminta untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan setelah nilar tukar Rupiah sempat menembus angka RP.14 ribu per dollar AS pada Senin (24/08). Pengamat perbankan dan keuangan Yanuar Rizky mengatakan pemerintah harus membereskan manajemen logistik dan impor sebagai antisipasi jangka pendek, jika memang pemerintah ingin melakukan swasembada pangan dan energi alternatif harus dilakukan dengan pemberian insentif. Dia menambahkan pemerintah juga harus menetapkan target dalam waktu enam bulan dapat dilakukan panen raya dan penggunaan energi alternatif. Selain itu, harus ada konsensus antara BI, Presiden dan DPR untuk melakukan operasi pasar yang berbeda.
"Tujuan BI agar intervensi valuta asing itu agar tidak terjadi inflasi, posisi rupiah saat ini Rp14.049 jika BI ingin menurunkan ke Rp13.700 turun ga? Itu kayak menggarami air laut dan balik lagi. Kenapa tidak diberikan konsensus politik presiden, BI dan DPR agar melakukan operasi pasar terbuka yang berbeda, dengan memberikan dolar yang murah untuk impor pangan dan energi. Jadi mereka beli dengan harga murah barang-barang tersebut," jelas Yanuar. Dia menambahkan, pemerintah dan BI harus memeriksa apa yang menyebabkan rupiah melemah. Selain itu, menurut Yanuar, jika jangka pendek sudah dapat diatasi pemerintah juga harus menyiapkan alternatif jangka menengah dengan cara memberikan insentif pajak yang tepat untuk penyerapan lapangan kerja, untuk energi alternatif dan ketahanan pangan.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo meminta agar para eksportir untuk melepas valuta asing untuk mencegah tekanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Nilai rupiah pada penutupan pasar Senin sore menembus angka Rp14.049 per dolar AS, terendah sejak Juli 1998. Seperti diberitakan media, Agus mengatakan pelepasan valuta asing diharapkan dapat menyeimbangkan pengeluaran dan permintaan seimbang dan mencegah rupiah tertekan lebih dalam. BI juga membatasi pembelian valuta asing menjadi 25.000 dollar AS dari 100.000 dollar AS untuk transaksi tanpa underlying atau keperluan tertentu.
Presiden Joko Widodo mengumpulkan menteri-menteri ekonomi dan para pengusaha untuk membahas langkah antisipasi pelemahan rupiah terhadap dolar AS di Istana Bogor, Senin (24/08). "Kita antisipasi bersama. Semuanya harus mempunyai pemikiran yang sama dan kepatuhan terhadap garis yang nanti akan kita sampaikan, apa yang harus kita lakukan. Jangan sampai kita sudah memberikan garis, nanti masih ada yang di luar garis," jelas Jokowi di Istana Bogor.
Agus memperkirakan anjloknya nilai tukar rupiah pada Senin sore disebabkan aksi jual di pasar saham tak hanya di Indonesia tetapi juga secara global. Sebelumnya, dalam wawancara khusus dengan BBC Indonesia, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui pilihan pemerintah untuk memulihkan kondisi ekonomi sangat terbatas.
"Yang dilakukan pemerintah pilihan-pilihan tidak banyak, memperkuat ekonomi domestik kita dengan cara stimulus pemerintah lebih cepat, mengurangi impor kebutuhan pokok seperti beras gula, terigu atau hasil industri, ketiga maka kita tingkatkan industri dalam negeri untuk penuhi kebutuhan nasional sehingga mengurangi impor kita juga, meningkatkan produksi pertanian ujungnya. Itu ruang yang ada karena yang lain itu sangat terbatas," jelas Jusuf Kalla kepada wartawan BBC Indonesia Heyder Affan, Jumat (21/08).
Ketua Asosiasi Industri Kakao Indonesia AIKI Piter Jasman mengaku pelemahan rupiah ini menguntungkan para petani dan pengusaha Kakao, dan rutin melepas valuta asing untuk kebutuhan ekspor.
Tanggapan Hendri Saparini Ph.D melalui wawancara
Persoalannya sekarang, kita sadar atau tidak, kita meyakini atau tidak kalau kita ini sebenarnya mengalami ketergantungan impor, terutama ketergantungan impor pangan. Berkali-kali saya mendengar dari pihak pemerintah selalu menyatakan dan bersikap. ”Kita tidak perlu mempunyai Kedaulatan Pangan, yang penting bahan pangan itu tersedia, walaupun impor, entah dari mana. Sementara idealnya, atau maunya masyarakat, bahan pangan itu tercukupi dari dalam negeri, sebagaimana negara lain juga punya sikap seperti itu. Misalnya Thailand, Jepang, Amerika dan lainnya. Jadi kalau sikap pemerintah masih seperti ini, maka berarti pemerintah belum menyadari adanya masalah fundamental ekonomi kita. Kalau mau diadakan perubahan sikap melalui legislatif, maka kita ketahui bersama komposisi anggota legislatif kita itu 70% pro-pemerintah. Apalagi setiap ada perbedaan sikap anggota dewan diambil keputusan melalui voting. Saya mengharapkan adanya kesadaran bersama untuk memperbaiki struktur fundamental perekonomian kita baik eksekutif maupun pihaklegislatif.
Krisis pelemahan mata uang ini mungkin tidak akan sampai pada krisis besar seperti 1998 yang berujung pada krisis politik.  Krisis ini memang menguras cadangan devisa kita sampai 20 milyar dollar. Tapi toh Bu Sri Mulyani mengulurkan bantuan pinjamannya melalui Bank Dunia 25 milyar dollar. Juga dari Cina ada bantuan. Belum lagi dari Chiang Mai, konsorsium pendanaan negara-negara Asia. Jadi walaupun tersedot 20 milyar dollar untuk mengatasi merosotnya nilai rupiah, tapi toh sudah ada penggantinya. Jadi cadangan devisa kita sudah tidak kuat lagi. Namun begitu, sekali lagi kita masih sangat tergantung dengan bantuan utang luar negeri. Ibarat kata, rasa sakitnya berkurang, tapi masalahnya sebenarnya belum terselesaikan. Begitu kita sudah minum aspirin yang menghilangkan rasa sakit, kita lupa bahwa kita sangat tergantung impor beras, impor kedelai, impor gula dan lainnya. Walhasil hutang Indonesia sudah mencapai Rp2.100 trilyun.
Referensi:





Sabtu, 15 Oktober 2016

Pengaruh Globalisasi Terhadap Gaya Hidup

Globalisasi menururt Achmad menjadi faktor yang sangat Suparman :
Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.

Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mempengaruhi kehidupan. IPTEK menjadi faktor penentu keberadaan dan kemajuan masyarakat. Teknologi informasi muncul sebagai akibat dari merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Globalisasi juga ditandai dengan perkembangan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.
            Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan remaja. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak generasi muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari remaja sekarang.
1. Perubahan Perilaku Masyarakat
Globalisasi telah membawa pengaruh yang luas terutama perubahan perilaku masyarakat dalam berbagai hal, diantaranya:
a. Gaya Hidup
Arus globalisasi juga berdampak pada gaya hidup, salah satunya gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat, atau gaya masyarakat sehari-hari cenderung bergaya hidup mewah. Dengan melihat tayangan-tayangan sinetron.
b. Transportasi
Sejak dahulu kala transportasi telah digunakan dalam kehidupan masyarakat. Hanya saja alat angkut yang dimaksud bukan seperti sekarang ini. Sebelum tahun 1800 alat pengangkutan yang digunakan adalah tenaga manusia, hewan, dan sumber tenaga dari alam.
Antara tahun 1800-1860 transportasi telah mulai berkembang dengan dimanfaatkannya sumber tenaga mekanis seperti kapal uap, kereta api, yang banyak digunakan dalam dunia perdagangan.
Pada tahun 1860-1920 telah ditemukan kendaraan bermotor, pesawat terbang, dalam masa kini angkutan kereta api dan jalan raya memegang peranan penting pula. Dalam tahun 1920 transportasi telah mencapai tingkat perkembangan pada puncaknya (mature), dengan sistem transportasi multi modal (multi modal system). Dalam abad ke-20 ini pertumbuhan transportasi berkembang pesat sejalan dengan kemajuan teknologi mutakhir.
Bagi masyarakat sekarang, menempuh jarak yang jauh tidaklah menjadi kendala. Berbagai sarana angkutan sudah tersedia dari yang sederhana sampai yang canggih. Di era globalisasi ini, pergerakan orang dan barang makin cepat dan mudah namun karena tingginya kemajuan di bidang transportasi mengakibatkan padatnya arus lalu lintas, dan dengan banyak perjalanan yang dilakukan oleh berbagai alat transportasi, mengakibatkan pencemaran udara yang diakibatkan oleh udara kotor dari knalpot.
c. Komunikasi
Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya. Terbukti dari telepon genggam yang dahulunya digunakan untuk menelpon dan sekedar mengirim pesan singkat. Tetapi sekarang telepon genggam memiliki fungsi yang begitu banyak. Yaitu, mendengarkan musik atau radio, berbagi foto dan video, untuk chatting, internet dan juga menonton televisi. Bahkan ada juga telepon genggam yang mampu mengedit foto dan juga memiliki forum obrolan tersendiri.
Di era global ini, komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Komunikasi tidak mengenal waktu dan tempat. Kita bisa berkomunikasi dengan orang lain kapan saja dan di mana saja. Komunikasi ini cenderung mengurangi pertemuan orang per orang, kelompok keluarga dengan kelompok keluarga lain. Mereka mengandalkan pertemuan dengan melalui telepon atau HP. Pesawat telepon seluler/HP ini dapat dibawa ke mana saja. Karena kecilnya, sehingga orang dapat berkomunikasi kapan saja meskipun sedang bepergian.
d. Pakaian
Arus globalisasi juga berdampak pada jenis dan model pakaian. Semua itu dapat kita rasakan, betapa sudah banyak perubahan tren model pakaian yang mengikuti tren model pakaian saat ini. Dengan arus globalisasi, pakaian dengan mode yang sama dipakai oleh orang di berbagai belahan dunia. Contohnya adalah celana jeans. Celana jeans sudah mengglobal. Dalam kehidupan sehari-hari, di mana saja baik itu laki-laki atau pun perempuan sudah terbiasa memakai celana jeans. Padahal dulunya, jenis celana ini hanya digunakan oleh orang-orang tertentu dan di tempat-tempat tertentu. Begitu juga dengan baju kaos, yang lazim disebut T-Shirt. Jenis pakaian ini sudah menjadi pakaian yang biasa dan dapat ditemukan di mana saja.
e. Makanan
Perkembangan Globalisasi juga berpengaruh pada aspek makanan. Yang dulunya makanan dibuat dengan cara sederhana, seperti membuat tempe, tahu, tapai. Kini makanan dapat dibuat dengan cepat. Hal ini membuat makanan yang selama ini kita konsumsi semakin langka dan membuat makanan yang baru kembali beranjak semakin luas yaitu makanan siap saji atau di sebut juga fast food.
Banyak masyarakat Indonesia yang mengkomsumsi makanan fast food yang sebenarnya berasal darri negara lain, seperti friedchicken (KFC)  pizza, spaghetti, dan hamburger dari pada makanan tradisional yang sudah jarang terlihat contohnya, kue cucur, kue putu, lontong sayur, ketupan sayur dan masih banyak lagi. Mereka lebih bangga atau menyukai makanan tersebut daripada makanan khas Indonesia seperti nasi gudeg, nasi gandul, nasi pecel dan lain-lain.
f. Nilai-nilai
Sebelum terjadi berbagai kemajuan pesat akibat pengaruh globalisasi, masyarakat kita sangat menghargai dan menerapkan nilainilai dan norma-norma yang berlaku sebagai masyarakat Timur. Nilai dan norma yang ditanamkan oleh nenek moyang kita adalah nilai-nilai dan norma-norma yang luhur, seperti sopan santun, tata krama, kerukunan dan sebagainya. Oleh karena itu, kehidupan masyarakat berlangsung secara teratur, alamiah, dan damai. Setelah terjadi arus globalisasi, nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku mulai bergeser. Akibat pengaruh teknologi dan budaya asing, nilai-nilai dalam kehidupan kemasyarakatan seperti nilai kerukunan, gotong royong sekarang ini sudah mulai luntur. Apalagi di kota-kota besar nilai-nilai semacam ini sudah jarang ditemui. Mereka hidup dengan sendiri-sendiri. Hal ini mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi
2. Perubahan Ekonomi
 Globalisasi ekonomi menunjukkan bahwa tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan ketergantungan dengan negara lain. sehingga dengan globalisai ekonomi tersebut terciptalah perdagangan internasional yang mengadakan pertukaran barang dan jasa antar negara
a. Terciptanya Ekspor dan Impor
Adanya ekspor dan impor antara satu negara dengan negara lain merupakan implikasi dari proses globalisasi yang terjadi pada saat ini. Keadaan ini tentu menguntungkan bagi setiap negara, ekspor untuk meningkatkan devisa negara mereka dan impor untuk memenuhi kebutuhan yang tidak ada didalam negeri.
b. Terciptanya Pasar Bebas
Salah satu contoh globalisasi yang saat ini banyak terjadi adalah terciptanya pasar bebas misalnya saja adalah Masyarakat Ekonomi Eropa. Dan negara-negara dikawasan Asia Tenggara pun akan menghadapi suatu keadaan yang sama dengan di Eropa yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang lebih dikenal dengan sebutan MEA.
c. Masuknya Perusahaan-perusahaan Asing ke Indonesia
Globalisasi mau tidak mau membuat negara menjadi lebih terbuka, salah satunya dampaknya adalah memudahkan masuknya perusahaan-perusahaan asing ke Indonesia dan tentunya beroprasi disini. Banyak sekali perusahaan-perusahaan luar negeri yang beroperasi di Indonesia misalnya saja Freeport, Exxon Mobile, McDonald, KFC, Google, dan banyak lagi perusahaan-perusahaan asing lainnya.
d. Menjamurnya Bisnis E-commerce
Contoh globalisasi lainnya yang menjadi buah bibir masyarakat saat ini adalah menjamurnya bisnis-bisnis yang berbasis e-commerce. Saat ini industri e-commerce tumbuh pesat karena salah satunya didukung oleh perkembangan teknologi serta industri telekomunikasi dan informasi. Perusahaan e-commerce yang terkenal antara lain Amazon, Ebay, Tokopedia, Bukalapak, dan banyak lagi.
e. Masuknya Produk-produk Luar Negeri
Globalisasi tidak hanya memudahkan masuknya perusahaan-perusahaan luar negeri untuk beroperasi di Indonesia saja melainkan juga memudahkan masuknya produk-produk luar negeri atau yang lebih dikenal dengan impor. Produk-produk tersebut masuk karena banyak hal, misalnya saja ada yang membeli barang melalui toko online luar negeri misalnya saja Amazon, Ebay atau yang lainnya.

Sebagai masyarakat Indonesia dalam Era Globalisasi ini kita tidak dapat menghindar dari arus derasnya perubahan sebagai akibat canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi, tatanan ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas, serta tingkat efisiensi dan kompetitif yang tinggi di berbagai bidang kehidupan. Negara maju menjadi kiblat era globalisasi Negara Indonesia. Suka atau tidak suka, mau atau tidak bangsa Indonesia harus mengikutinya, jika tidak akan ketinggalan terhadap globalisasi.
Sebagai bagian dari bangsa yang besar ini kita harus bisa memanfaatkan dampak positifnya seoptimal mungkin dan meminimalisir atau buanglah jauh-jauh dampak negatifnya. Hal tersebut semata-mata demi kepentingan bangsa ini agar semakin baik kedepannya. 
Dan inilah dampak positif dan negatif globalisasi kepada bangsa Indonesia
Dampak positif globalisasi
1.      Keterbukaan Informasi
2.      Komunikasi semakin mudah dan cepat
3.      Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
4.      Perekonomian Indonesia semakin menggeliat
5.      Meningkatnya taraf hidup masyarakat.
6.      Persaingan yang sehat
Dampak Negatif Globalisasi
1.      Informasi tak terkendali
2.      Kebarat – baratan
3.      Sikap individualisme
4.      Kesenjangan sosial semakin besar

5.      Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri

Referensi